1. Tampilan
Anggaplah blog itu rumah. Pembaca
adalah tamu yang mampir ke rumah kita. Tentunya, kita harus membuat tamu
nyaman dong? Sama halnya kayak blog. Mau konten atau isinya sebagus
apapun, kalo tampilannya bikin sakit mata dan nggak nyaman, siapa coba
yang betah? Misalnya aja, Raditya Dika yang tulisannya nggak usah
diragukan lagi. Kalo tampilan blognya bikin sakit mata, siapa yang
betah? Gue pribadi, nggak betah. Hehehe.
Karena setiap mampir ke sebuah
rumah, otomatis yang kita lihat pasti tampilannya duluan. Sama halnya
kayak blog. Setiap mampir ke sebuah blog, otomatis yang kita lihat pasti
tampilannya duluan. Bikin nyaman? Bacanya pun jadi enak. Bikin sakit
mata? Ya selamat tinggal pembaca. Minimal, tampilan yang simpel atau
minimalis udah cukuplah.
Nggak usah pake widget lagu, karena selera musik orang beda-beda. Nggak usah pake widget jam atau kalender, karena teknologi udah canggih, tinggal lihat gadget aja. Nggak usah pake widget semut-semutan,
karena berbahaya jika nanti ada berita, "Seorang Blogger Menonjok Layar
Komputer Karena Kesal Ada Semut di Layar" di media massa.
2. Konten
Setelah tampilan udah membuat
pembaca nyaman, baru kita ngisi kontennya. Anggaplah blog itu rumah.
Setelah pembaca melihat tampilan rumah kita yang asik, pasti nggak sabar
mau masuk dong? Nah, isi dalam rumah itu adalah postingan-postingan
kita. Konten ini yang menentukan, setelah masuk ke dalam rumah, pembaca
betah atau mau cepat-cepat keluar?
Sebisa mungkin, isi kontennya yang
menarik dan informatif. Walaupun blog personal, siapa yang betah
dicurhatin mulu? Apalagi yang isinya galau-galauan. Kecuali, pembaca
kalian adalah tipe pendengar yang baik, yang bisa dijadikan tempat
curhat. Tapi, percayalah bahwa hidup terlalu indah untuk dipake
galau-galauan. Mending juga nge-blog. Selain bermanfaat, hati juga jadi
lega. Isi blognya? Curhat. Sama aja. Sekali-sekali, buatlah
postingan-postingan dengan tema yang berbeda. Jangan yang itu-itu aja.
Kita sebagai tuan rumah harus membuat tamu berpikir, "Wah, minggu ini
dia curhat, minggu depan apa ya? Mampir, ah!"
Buat pembaca penasaran dan ketagihan untuk mampir lagi.
Gue juga lebih menghargai mereka
yang membuat postingan tutorial, berita dan semacamnya ketimbang yang
postingannya copas. Anggaplah blog itu rumah. Emang mau dibilang sama
tamu, "Isi rumah elu kok sama kayak rumah sebelah?" Kalo kalian mencuri
tulisan milik orang lain, cepat atau lambat rumah kalian bakalan
dikepung sama "polisi"
Inget,
Inget,
"Blogging isn't about publishing as much as you can. It's about publishing as smart as you can." ― Jon Morrow
3. Loading Blog
Ini hanya pendukung. Anggaplah blog
itu rumah. Mau masuk ke dalam, tapi pintunya susah dibuka. Harus
digedor-gedor atau didorong dulu dengan keras. Pembaca pasti sabar
menunggu, kalo isi di dalam rumah itu menarik. Bagaimana caranya tamu
tau isi rumah itu menarik? Anggaplah pemilik rumah itu Raditya Dika. Mau
pintunya susah dibuka juga, pembaca bakalan sabar nungguin. Darimana
pembaca tau itu rumah Raditya Dika?
Judul dan header bloglah
jawabannya. Kedua hal itu harus mewakili sang pemilik blog atau tema
blog itu sendiri. Contohnya judul blog gue: Kevin Anggara. Header blog gue menggambarkan tema dan ilustrasi diri gue. Dari header itu,
tamu juga jadi bisa tau bahwa, "Ooo, si Kevin suka warna merah. Si
Kevin pendukung Manchester United. Si Kevin pake kacamata. Si Kevin suka
minum kopi sambil main laptop." Kurang lebih gitu.
Eh, ini bahas loading blog, kan? Anyway, loading blog itu hanya pendukung sih. Yang penting tampilan dan isinya menarik, pembaca pasti bakalan sabar nunggu. Lanjut...
4. Ilustrasi
Ini juga hanya pendukung. Udah gue
bahas sedikit juga di atas. Anggaplah blog itu rumah. Kalo di depan
rumah ada halaman depan yang ditanami pepohonan rimbun, nggak usah masuk
juga udah pasti betah, kan, karena adem. Sama halnya kayak blog. Tapi
tergantung, kalian adalah tipe blogger yang pengin menonjolkan ilustrasi
atau konten?
Kalo blogger yang biasa bikin artwork gitu,
postingannya pasti penuh ilustrasi buatan sendiri. Saran gue sih,
usahakan ada tulisannya sedikit, biar postingannya lebih berisi dan
nggak berkesan kayak album foto. Bisa tulisan tentang proses pembuatan artwork, alat-alat yang digunakan, kenapa membuat artwork itu, dan sebagainya.
Gue sendiri betah dan suka kalo blogwalking, terus nemuin blog yang isinya artwork.
5. Domain .com
Anggaplah blog itu rumah. Kalo tamu
udah pernah mampir dan kita pindah rumah (alamat blog), pasti sebagian
tamu bakalan bela-belain nyari alamat baru kita. Sama pandangannya
dengan: Belum pindah domain = ngontrak. Pindah domain = beli rumah
sendiri. Nggak wajib dan begitu berpengaruh untuk membuat suatu blog
terlihat menarik.
Banyak yang udah pindah rumah, tapi
belum tentu isinya bagus. Banyak yang belum pindah rumah, tapi belum
tentu isinya jelek. Sebagian orang mungkin pengin praktis, karena malas
ngetik alamat blog panjang-panjang. Sebagian orang mungkin menilai,
dengan domain .com berarti kelihatan lebih profesional. Pindah atau
nggak, itu pilihan kalian.
***
Gue mengurutkannya seperti di atas
dengan penilaian pribadi gue setiap mengunjungi suatu blog. Menarik atau
nggak, gue menilainya dari faktor-faktor tersebut. Jadi, kalo ada yang
nggak sependapat sama gue, ya nggak masalah. Boleh juga sharing di comment-box, menurut kalian, apa faktor yang membuat blog menarik? Urutkan (tampilan, konten, loading blog, ilustrasi, domain .com), lalu beri alasannya juga. Oiya, jangan lupa baca tulisan gue di Nyunyu tentang 4 hal penting yang harus kamu tahu sebelum nge-blog.
Like I said before, anggaplah blog itu rumah. Sekarang, tergantung gimana caranya membuat tamu nyaman dan betah. Punya blog tapi nggak pernah di-update itu kayak rumah, tapi nggak berpenghuni. Isinya kosong. Awas aja, nanti ada hantu loh.
http://www.kevinanggara.com/2014/01/faktor-yg-membuat-blog-menarik.html